Alamatbima.com,- Halo kembali bersamaku melankolis muda yang masih aja doyan makan dan traveling. Tapi, sekarang memang sudah tak bisa lagi main sesuka hati. Yah, karena pandemi yang datang serta kondisi diriku saat ini. Setiap malam, selalu terngiang-ngiang dalam otak "Kapan terakhir kali jalan-jalan?". Hingga akhirnya beberapa hari yang lalu, diri yang sangat rapuh ini melakukan traveling pertama pasca pandemi menyerang peradaban.
Kapan Terakhir Kali Jalan-jalan? |
Pandemi yang menyerang peradaban sangat merubah pola hidup. Aku yang dulunya sangat sulit untuk berdiam, sekarang menjadi sulit untuk kemana-mana. Semua serba dibatasi. Lebih tepatnya aku yang membatasi diri. Bukan karena ingin menjadi introvert. Tapi karena pandemi yang belum usai. Dan akhirnya beberapa hari yang lalu aku mulai memberanikan diri untuk menghibur jiwa dan perasaan. Pastinya dengan cara traveling.
Traveling pertama pasca pandemi menyerang peradaban memang berbeda. Baik dari segi euforia, maupun dari segi persiapan. Meskipun kali ini aku traveling ke daerah yang terbilang dekat dengan tempat tinggalku, tapi sudah membuat sedikit lebih ribet dari segi persiapan. Biasanya yang dibawa hanya barang-barang itu saja. Namun sekarang bertambah dengan adanya hand sanitizer dan masker dalam tas ransel.
Lama Tak Bersua Dengan Alam |
Rasa was-was juga turut serta berpartisipasi dalam perjalanan. Hehe, maklum yah, namanya juga masih the first. Yang biasanya nginap menginap di tempat seadanya dan ramai, sekarang malah milih hotel agar tak terlalu ramai. Biasanya kulineran di tempat viral dan ramai pengunjung, sekarang malah memilah dan memilih tempat mana yang sepi. Tapi tetep yang enak dong. Sedikit lebih mahal pun tak masalah. Pokoknya mah bisa membatasi diri.
Meskipun ini adalah traveling pertama pasca pandemi menyerang peradaban yang aku lakukan. Tapi tetap asik kok. Yah karena ga sendirian pastinya. Traveling kali ini bareng temen-temen kantor. Satu mobil bareng (bawa kendaraan pribadi). Selain bisa berhemat. Kita juga bisa saling menjaga satu sama lain. Mobil dirubah jadi tempat karaoke, haha. Rame terus, yang nyanyi gantian. Mulai lagu dangdut, pop, bahkan lagu tik tok. Seru deh dalem mobil tuh.
Para Penyanyi Dalam Perjalanan |
Temen-temen juga pengertian. Saling menjaga satu sama lain. Saling ngingetin juga, buat bawa hand sanitizer dan masker cadangan. Tak pernah memisahkan diri dan bergabung dalam keramaian lain. Hal ini juga kewajiban untuk saat ini. Protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan.
Kesan yang mendalam bagiku yang sudah lama tak bersua dengan alam dan dinamika sosial daerah lain. Traveling pertama pasca pandemi menyerang peradaban terasa membingungkan. Senang karena bisa kembali menikmati suguhan indah yang diciptakan Tuhan. Tapi juga sedih karena pandemi yang masih saja belum usai. Sehingga traveling pun menjadi terbatasi.
Alam Yang Menyambut Kedatanganku |
Itulah sedikit cerita tentang perasaan yang aku rasakan saat traveling pertama pasca pandemi menyerang peradaban. Untuk cerita lebih lengkapnya, nanti di next post deh. Tenang, gak bakalan lama kok buat post. Diusahakan cepet. Dan coba tebak daerah yang aku kunjungi untuk traveling kali ini, tulis di kolom komentar. Oh iya, b0auat kalian yang ingin dan akan melakukan traveling, tetap laksanakan protokol kesehatan yaps. Terima kasih sudah membaca.
Bima Widjanata Suwaji
Seruuuu kalo udah baca cerita temen2 traveler :). Aku sendiri sebelum pandemi rutin traveling mas. Negara trakhir yg aku visit Maret 2020, itu Myanmar. Dan setelah itu semua Border negara2 langsung tutup :(. Padahal trip ku aja msh sisa beberapa di 2020 dan 2021, semuanya reschedule dan beberapa cancel 🤣🤣.
BalasHapusTHN ini berharap udh aman, soalnya trip ke Iran yg reschedule bakal dilakuin Sept 2022 planningnya 😄.
Tapi untuk pembuka, aku mau ke Bali dulu Maret ini. Tetep kok, prokes selalu ketat 😊. Biar gimana ga pengen juga jadi carrier buat orang di rumah.
Semoga lancar nanti planning jalan-jalannya yaa, aminn
Hapus