√ Perkembangan Ekonomi dan Politik Indonesia - alamatbima

Perkembangan Ekonomi dan Politik Indonesia

Perkembangan Ekonomi dan Politik Indonesia


Indonesia? Berjuta penduduk yang ada, dengan ribuan etnik dan bahasa. Bukan hanya itu, negara dengan 34 provinsi, 415 kabupaten, 1 kabupaten administrasi, 93 kota, dan 5 kota administrasi ini juga mempunyai 1300 lebih suku. Negera yang mempunyai daerah lautan yang sangat luas sehingga juga dijuluki negara maritim. Apakah Indonesia itu unik? Jawabannya yaitu sangat benar. Berjuta cerita timbul setiap harinya, bahkan bukan hitungan hari lagi, dalam hitungan jam maupun menit cerita dan peristiwa muncul dari berbagai penjuru.

Para Pembicara Diskusi Ekonomi dan Politik
Foto : Dok Pribadi
Kali ini pembahasan yang sangat hangat mengenai ekonomi dan politik yang ada di Indonesia. Dalam satu kesempatan diskusi dilaksanakan di MNC tower Jakarta Pusat bersama seorang yang namanya sudah banyak didengar oleh masyaraka Indonesia, yaitu Harry Tanoesoedibjo. Beliau sendiri merupakan CEO dari Media Nusantara Citra (MNC). Diskusi ini bukan hanya denga pak HT namun dengan tokoh-tokoh yang lain sebagai pembicara, antara lain Prof. Firmanzah, Ph, D., Prof. Dr. FX Sugiyanto, Dr. Ahmad Taufan Damanik, Dr. M. Alfan Alfian, dan Andi Ali Said Akbar, M.A.

Topik yang diangkat merupakan hal yang penting untuk kemajuan negeri ini. Bagaimana tidak? Kondisi ekonomi dan politik di Indonesia selalu menjadi sorotan masyarakat. Hampir setiap hari dari sektor ekonomi dan politik menciptakan dan memunculkan cerita baru. Bukan hanya cerita yang muncul, namun juga polemik-polemik juga bermunculan. Politik di Indonesia sendiri menganut politik demokrasi. Jadi siapa saja diperbolehkan ikut serta dalam kegiatan demokrasi. Kita ambil contoh dari pendaftaran anggota dewan daerah, yang mendaftar bukan hanya dari kalangan elit, namun kalangan menengah kebawah seperti pemilik warung, tukang ojek, dan banyak lagi yang juga turut ikut serta. Hal ini tentunya menimbulkan sisi negatif dan positif. Hal positif yang ditimbulkan yaitu penerapan dari demokrasi sendiri berjalan sebagaimana mestinya dimana semua memiliki hak yang sama. Namun sisi negatifnya juga tidak dapat dipungkiri, apabila seorang yang belum mempunyai pengalaman terpilih maka bisa dibayangkan akibat untuk hari, bulan, dan tahun selanjutnya.

Bicara soal kemajuan di Indonesia, meskipun Indonesia telah merdeka selama 71 tahun kemajuan ekonomi Indonesia kalah jauh dengan Singapura yang notabennya lebih muda daripada Indonesia. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut, diantaranya sumber daya manusia yang belum berkembang jauh, kesenjangan yang semakin tinggi, pendidikan yang kurang merata, dan banyak faktor lainnya. Untuk faktor sumber daya manusia yang kurang berkembang jauh pastinya akan berkesinambungan dengan pendidikan yang kurang merata. Pendidikan yang ada di Indonesia ssngat kalah jauh bila dibandingkan dengan negara-negara maju. Dari segi kualitaslah yang sangat jauh berbeda. Di daerah-daerah tertentu misalkan daerah jawa saja antara kota besar dengan desa kualitas belajar mengajarnya saja sudah jauh berbeda. Bagaimana dengan daerah Indonesia yang jauh terpencil di Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku, dan Papua? Bagimana dengan daerah pulau terluar? Bisa terbayangkan bagaimana kualitas pendidikannya.

Untuk soal kemiskinan di Indonesia memang tidak bisa dipungkiri lagi. Hal ini yang selalu menjadi pekerjaan rumah tangga pemerintah tahun demi tahun. Angka kemiskinan tertinggi merupakan daerah bagian timur Indonesia, yang sejatinya pendidikan masih sangat minim. Angka kemiskinan yang semakin banyak juga akan memperngaruhi kesenjangan sosial yang terjadi. “Yang kaya makin kaya, dan yang miskin semakin miskin pula” seperti itulah realita yang terjadi di negeri ini. Pemerintah sendiri sebenarnya sudah berusaha untuk memperbaiki semua untuk memajukan Indonesia. Namun ada saja oknum yang memanfaatkan situasi ini hanya untuk memperkaya diri sendiri. Hal ini yang menyebabkan kesenajangan sosial menjadi semakin tingi. Lihat saja banyak para oknum yang terjebak kasus-kasus korupsi, hal itu juga merupakan salah satu pencerminan sumber daya manusia yang belum berkembang. Pendidikan dan pangkat yang tinggi tidak sesuai dengan pemikiran dan hal yang dilaksanakan di dunia nyata.

Pertumbuhan Ekonomi 2009-2014
Foto : koran.tempo.co
Lepas dari penyebab lambatnya kemajuan Indonesia. Kondisi ekonomi Indonesia juga menarik untuk dalam perbincangan dalam diskusi. Salah satu pembicara menuturkan bahwa apabila penurunan ekonomi yang terjadi di Thiongkok juga akan mempengaruhi penurunan ekonomi nasional. Indonesia sendiri dari sektor perekonomian masih banyak melakukan impor daripada ekspor, dan kebanyakan impor yang dilakukan dari China maupun Thiongkok. Tapi pelaku-pelaku yang menunjang agar perekonomian Indonesia semakin maju juga bertambah. Sektor IKM di Indonesia bertambah secara signifikan. Bisa dibilang kesiapan Indonesia dalam menghadapi MEA meningkat dengan hal ini. Namun bukan hanya kesiapan dalam seberapa banyak IKM yang ada, tapi juga mengenai pemberian proteksi terhadap pelaku IKM juga sangat dibutuhkan. Jadi dari pemerintah sendiri harus lebih total lagi dalam pelaksaan. Karena selama ini proteksi atau perlindungan yang diberikan oleh pemerintah hanya sebatas syarat saja dan kuran totalitas.

Memperbaiki sektor ekonomi yang sebelumnya hanya terpusat dibagian atas saja juga perlu dilakukan perubahan. Pembukaan lapangan pekerjaan sendiri harus ditingkatkan untuk rakyat kecil.  Namun hal ini sudah terbantu dengan hadirnya IKM-IKM di seluruh penjuru negeri. Tapi hal ini masih kurang, karena angka pengangguran di Indonesia sendiri masih cukup tinggi.   


Strategi baru untuk memajukan Indonesia memang sangat dibutuhkan. Akan tetapi strategi yang sebelumnya dipakai harus dilaksanakan secara benar terlebih dulu. Yang paling diutamakan yaitu pemerataan, baik pemerataan untuk ekonomi, pendidikan, kesehatan, maupun fasilitas. Mari bangun Indonesia lebih giat lagi, lagi, lagi, dan lagi. Kita sebagai generasi penerus hendaklah terus berusaha untuk memajukan bumi pertiwi, dari segi apapun yang kita bisa, baik militer, prestasi pendidikan, olahraga, atau apapun itu. (Bima Widjanata Suwaji)

4 komentar

  1. WAW......... aku hanya bisa membacanya dari atas sampai ke bawah tanpa berkomentar mas. ini butuh pemahaman yang sesuai keilmuan :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe mari saling berbagi ilmu yang dimiliki karena yang dibagikan tidak akan habis malahan semakin bertambah

      Hapus
    2. Hehe mari saling berbagi ilmu yang dimiliki karena yang dibagikan tidak akan habis malahan semakin bertambah

      Hapus