Alamatbima.com,- Rokok, merupakan produk yang sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Tak salah bilang Indonesia memiliki masyarakat yang berstatus sebagai perokok aktif. Semua bukan tanpa sebab. Itu dikarenakan iklan rokok memang sering berlalu lalang dan terlihat oleh masyarakat. Baik indoor maupun outdoor, offline maupun online. Tapi, tak seharusnya bila iklan rokok tersebut dilihat oleh anak-anak maupun remaja Indonesia.
Save Our Children From Cigarettes Dok. Pribadi |
Berbicara tentang iklan rokok saat ini. Dimana banyak menggunakan kata-kata inspiratif sebagai tampilannya. Seakan-akan bukan seperti iklan rokok. Namun unsur brandnya masih digunakan. Itu yang digunakan sebagai pemikat. Apalagi kalau iklannya ditonton oleh anak-anak atau remaja. Meskipun dalam di tayangan televisi saat ini iklan rokok hanya dapat terlihat di atas jam 21.30. Namun, di internet dan sosial media sangatlah bebas.
Manipulasi Iklan Rokok Dok. Lentera |
Bukan hanya rokok dari tembakau aja sih yang sekarang sudah dikenali anak-anak dan remaja. Salah satu yang lagi tren beberapa tahun terakhir adalah rokok elektrik. Dimana pengguna diiming-imingi kata-kata "Ini bisa mengurangi konsumsi rokok tembakau, bahkan bisa berhenti". Hei, apakah kalian tahu? Sebenarnya produsen rokok dunia juga memproduksi rokok elektrik ini. Itu semua hanya alibi. Huft.
Tren Rokok Elektrik Dok. Lentera Anak |
Dengan semua itu, apa yang harus kita lakukan terlebih lagi sebagai sosok orang tua? Ketika anak-anak zaman sekarang tak lepas dengan yang namanya gadget. Sedangkan iklan rokok sudah merajalela di dunia online. Oke, inilah yang harus kita lakukan:
1. Kenali Minat dan Bakat
Semua anak memiliki minat dan bakat terpendam sendiri-sendiri dan berbeda-beda. Maka tugas sebagai orang tua wajib tau dengan hal tersebut. Agar bisa tersalurkan dengan baik dikemudian hari.
2. Berikan Arahan dan Bimbingan
Sosok orang tua memanglah sangat berperan penting bagi kehidupan anak dan remaja. Memberikan arahan dan bimbingan akan segala jenis rokok sangatlah diperlukan. Termasuk juga dampak-dampak yang diterima bagi seorang perokok.
3. Dukung Minat Dan Bakat Seorang Anak
Bila sudah mengetahui minat dan bakat anak. Tugas selanjutnya yakni mendukung bakat anak. Serta berikan fasilitas-fasilitas pendukung akan bakat tersebut. Misalnya, minat anak dalam olahraga. Berarti berikan sepatu baru olahraga dan private akan yang diminati. Hal itu bisa menambah semangat untuk mereka. Karena setelah remaja nanti minat dan bakat ini bakalan memberikan dampak positif terhadap habit atau kebiasaannya.
4. Batasi Penggunaan Gadget
Bila minat dan bakat anak tak ada hubungannya dengan gadget. Maka batasi penggunaannya pada anak-anak. Karena iklan rokok banyak ditayangkan di dunia internet maupun sosial media. Sehingga menghindari anak tidak sampai melihat apalagi terkontaminasi akan rokok tembakau maupun rokok elektrik.
Bila minat dan bakat anak tak ada hubungannya dengan gadget. Maka batasi penggunaannya pada anak-anak. Karena iklan rokok banyak ditayangkan di dunia internet maupun sosial media. Sehingga menghindari anak tidak sampai melihat apalagi terkontaminasi akan rokok tembakau maupun rokok elektrik.
5. Berikan Pengawasan Lebih Intens
Nah, pengawasan disini adalah hal yang penting. Jangan sampai anak yang sudah akan beranjak remaja menjadi salah dalam pergaulan. Sehingga mengenal apa itu rokok maupun hal-hal negatif lainnya. Dalam penggunaan gadget pun juga perlu adanya pendampingan secara intens. Meskipun kita memberikan pengawasan di dunia nyata tapi dalam dunia maya tidak, sama aja bohong kan?
Mari Jaga Masa Depan Penerus Kita Dok. astar.id |
Terima kasih.~
klan Rokok Bukan Untuk Anak-anak: Save Our Child From Cigarettes
Sudah pasti bahaya banget rokok buat anak-anak. Merusak fisik dan mentalnya kelak. Industri ini mesti ada yang hentikan.
BalasHapusJangan sampai anak-anak menjadi seorang perokok aktif huhu
HapusDan selalu yang menjadi target adalah anak dan remaja yang rentan dan masih mencari jati diri sehingga mudah diombang ambingkan oleh iklan yang menarik sejatinya menipu
BalasHapusdan kalau ada iklan kayak gini di jam jam prime time tv yang sering ditonton adik aku, agak rawan juga.bisa jadi di pemikirannya muncul pengen nyobain
BalasHapus