√ Pengembangan Bisnis di Era MEA - alamatbima

Pengembangan Bisnis di Era MEA

Pengembangan Bisnis di Era MEA



            Membangun sebuah perusahaan bukanlah perkara yang mudah. Tidak asal membangun, memberi nama serta langsung jalan. Dalam mendirikan sebuah perushaan banyak sekali step-step atau langkah-langkah yang harus dilaksanakan. Pelaksanaannya pun tidak main-main dan setengah-setengah. Melakukan bisnis atau mendirikan sebuah perusahaan bergantung oleh skala yang ingin didirikan. Apabila skala yang kita pakai kecil pastilah langkah-langkah yang diambil berbeda dengan skala besar.
            Dalam mendirikan bisnis pastinya kita membutuhkan yang namanya dana. Dana yang dipakai biasanya milik pribadi, kerjasama dengan orang lain, dan dana pinjaman kepada bank atau badan keuangan lain. Hal ini juga memberikan pengaruh besar dalam mendirikan sebuah perusahaan. Pengolaan keuangan pastilah lebih mudah menggunakan dana diri sendiri dari pada yang kerjasama dengan orang lain.
           
           Dalam zaman ini, dimana orang-orang berlomba-lomba mendirikan sebuah usaha. Di Indonesia sendiri, industry kecil menengah sangat banyak ditemukan baik di kota maupun pedesaan. Melakukan sebuah terobosan sangat diperlukan untuk kemajuan sebuah bisnis. Apalagi di era MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) dimana semua di ASEAN akan terbuka dalam dunia industri. Melakukan sebuah star up merupakan salah satu cara dalam berbagai banyak cara yang bisa dilakukan oleh pengusaha. Dengan melakukan star up dapat membantu perusahaan baru agar lebih dikenal oleh masyarakat luas.
            "Penglihatan yang dipakai oleh seorang pengusaha harus jauh ke depan bukan hanya satu atau dua tahun saja" begitulah ujar Hari S Sungkari. Dengan demikian pengusaha dapat berfikir jauh dan lebih keras agar perusahaannya dapat maju dan stabil di masa depan. Ciri pengusaha yang mudah mengeluh pastinya menghambat sebuah perusahaan untuk maju dan berkembang. Pengusaha harus mempunyai mental baja agar dalam menghadapi sebuah cobaan tidak mudah untuk terjatuh dan meskipun pengusaha yang memiliki mental baja terjatuh pasti dia akan cepat pula untuk bangkit dan merintis kembali. Seorang pengusaha juga harus membangun relasi yang luas agar produknya dikenal oleh masyarakat banyak, karena sebenarnya relasi adalah pengokong penting dalam membangun bisnis.
            Pada umumnya, masyarakat di Indonesia belum mengerti betul mengenai star up. Industri kecil menengah di Indonesia seharusnya diberikan  pengetahuan dan wawasan mengenai star up. Tapi bukan hanya itu, pada umumnya di Indonesia perusahaan kecil juga belum mengerti dan menerapkan yang namanya manajemen keuangan. Bisa dibilang finansial manajemen di Indonesia masih rendah untuk semua kalangan. Pemerintah sendiri bukan untuk mengelola stra up tapi untuk membuat peraturan mengenai hal itu.
            Sebenarnya di era yang sangat modern ini kita sebagai masyarakat sangat terbantu oleh teknologi maupun kecanggihan bidang informasi. Internet merupakan lahan yang sangat luas untuk melakukan yang namanya bisnis. Juga dengan internet keterbatasan modal dan distribusi dapat diminimalisir. Telah banyak situs atau alamat di internet ang digunakan sebagai tempat untuk melakukan jual beli atau bisnis. Kini dengan itu semua kita dimanjakan betul, dimana kita tidak perlu dating menemui penjual atau pembeli untuk melakukan transaksi. Meskipun kadang dalam melakukan transaksi jual beli, saat pembayaran juga melalui bank. Melakukan kerjasama dengan bank juga semakin dipermudah di era ini, tidak sekaku tahun-tahun yang lalu. Perbankkan saat ini sangat antusias untuk memajukan perindustrian di Indonesia, terutama memajukan industri kecil. Bank sangat mendukung program pemerintah dalam kemajuan industry, apalagi agar industri kecil lebih siap dalam menghadapi MEA. 

             

1 komentar

  1. Tidak hanya kesiapan dari apra pebisnis untuk menghadapi MEA, karena karyawan juga harus bisa menyesuaikan diri dan bersaing dengan warga negara asing untuk bekerja di Indonesia :)

    BalasHapus