√ Ada Apa Dengan Makassar: Ketika Puisi Tak Berdaya Oleh FSM Nusantara - alamatbima

Ada Apa Dengan Makassar: Ketika Puisi Tak Berdaya Oleh FSM Nusantara

Ada Apa Dengan Makassar: Ketika Puisi Tak Berdaya Oleh FSM Nusantara

Ada Apa Dengan Makassar: Ketika Puisi Tak Berdaya Oleh FSM Nusantara
Foto : Bima Widjanata

Pasti hanya segelintir saja yang mengerti apa itu FSM Nusantara. Nah maka dari itu sedikit penjelasannya akan dibahas disini. FSM Nusantara adalah ajang untuk silaturahmi para mahasiswa Tenaga Penyuluh Lapangan se Indonesia. Keren bukan? Dilihat dari nama dan sedikit ulasannya saja sudah terbayang bagaimana kegiatan yang terlaksana.

Pada tahun 2017 ini FSM Nusantara dilaksanakan di Makassar, tepatnya di Politeknik ATI Makassar. Sebenarnya ada kejanggalan ketika kudengar tempat pelaksanaannya, namun tanpa pikir panjang dalam waktu 15 menit kuputuskan untuk ikut berpartisipasi dalam acara ini. Perjalanan jauh namun tak menempuh waktu lama akan dilalui tanpa alasan sedikitpun. Karena pasti akan ada hikmah ketika kaki ini menjejakkan kaki di tanah Bugis.

Singkat saja, dalam pemikiran tak akan berbeda jauh acara yang akan terjadi. Terdengar 3 hari  pelaksanaan pun tak menggoyahkan otak untuk kembali memutar cerita baru. Namun apakah yang terjadi setelah di tanah Bugis? Ada apa dengan Makassar? Puisi di otakku mulai berhenti ketika menginjak kan kaki di tempat acara. Banyak orang tak di kenal, dan banyak pula wajah tak asing di kepala. Sesekali melambaikan tangan dan kubalas dengan senyuman arti tak mengerti. Kebodohan memang bisa tak mengenal mereka, karena rasa malu masih lebih besar dari rasa keingintahuan.

Perlahan tangan dan mulut mulai ingin bekerja sama. Satu demi satu kuberikan salam dan senyuman agar mengenal satu sama lain. Dan memang tak semua, tapi setidaknya sudah banyak nama yang tercatat dalam dokumen pertemanan. Kalau terus begini mungkin 3 hari tak akan terasa lama.

Teman Baru, Maka Bertambah Keluarga Baru
Foto : Panitia FSM Nusantara

Ada apa dengan Makassar? Mengapa disini tak terlintas kalimat diksi yang bisa menyulitkan orang untuk mengartikannya? Belum kutemukan jawaban atas itu semua. Duduk termenung menikmati bongkahan gula bercampur adonan untuk membunuh cacing diperut. Kuperhatikan sekeliling sudah banyak yang bercanda tawa. Dan alangkah terkejutnya ketika hanya seorang yang mau mengajak ku untuk berbicara. Beranjaklah kaki untuk memindahkan tempat untuk duduk. Disitulah awal ku mulai memberanikan diri untuk merubah rasa malu dan canggung.

Pameran Produk Poltek STMI Jakarta
Foto : Panitia FSM Nusantara

Makassar. FSM Nusantara. Patahan kata yang berarti bagiku meskipun hanya beberapa jam saja ku ikuti acara ini. Penampilan dari beberapa kampus yang hadir membuat diri ini semakin bersemangat. Sesekali paparazi berkeliling mengambil momen. Dan tak jarang pula ku meminta untuk mengabadikan momen yang kucipatakan sendiri.

Makassar. FSM Nusantara. Patahan kata yang berarti bagiku meskipun hanya beberapa jam saja ku ikuti acara ini. Penampilan dari beberapa kampus yang hadir membuat diri ini semakin bersemangat. Sesekali paparazi berkeliling mengambil momen. Dan tak jarang pula ku meminta untuk mengabadikan momen yang kucipatakan sendiri.

Para Penari Yang Berlenggok Di Pentas FSM Nusantara
Foto : Panitia FSM Nusantara

Puisi ku kembali berlanjut ketika teriknya sinar semakin menjadi. Semakin bertambah catatan berisi nama yang sudah kutuliskan.  Para penari bergerak mengikuti irama nada merdu. Suara gitar tak mampu kuartikan sepenuhnya, bahkan sempat ku petik dan kumainkan. Namun, ada apa dengan Makassar? Mengapa disini bisa merubah kecepatan dan ketepatan puisiku? Lenggok penari kah yang bisa membuat semua begini? Atau keramahan semua peserta yang merubahnya? Itu terjadi hingga berjalan waktu menjadi senja dan kunjungan wisata menghampiri. Senyumku masih selalu menemani selahu ku  ikuti jalannya acara hari pertama FSM Nusantara di Makassar ini. 

Ada Apa Dengan Makassar: Ketika Puisi Tak Berdaya Oleh FSM Nusantara
Cerita Hati Di Hari Pertama

Bima Widjanata Suwaji

6 komentar

  1. penari2nya , wah mereka nari apa ya

    BalasHapus
  2. keren banget ulasannya... penarinya juga mewah tuh pakaiannya...
    ngomong2 nari apa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu nari tradisional kak
      Dari Bugis, Makassar, Toraja,
      Kalau gak salah sih hehe

      Hapus
  3. Ihhh jadi pengen jadi mahasiswa lagi, bisa seru seruan bareng lewat karya kreatif dan bermanfaat.

    BalasHapus